Smart Building : Membuat Bangunan Lebih Cerdas, Lebih Hijau, dan Lebih Hemat Energi (Part 1)


Figure 1: Elements of a smart building

Di masa depan, akan semakin banyak orang yang tinggal di kota. Perserikatan Bangsa-Bangsa memprediksikan bahwa pada tahun 2022, 56% persen dari populasi dunia akan menjadi penduduk perkotaan; pada tahun 2050, totalnya akan meningkat menjadi 68%. Ini berarti bahwa sumber daya yang ada harus digunakan dengan lebih efisien, dan konsumsi energi secara keseluruhan serta emisi karbon dioksida harus dikurangi.Bangunan dapat memainkan peran yang menentukan dalam menyelesaikan tantangan ini.
Di Uni Eropa saja, bangunan bertanggung jawab atas 40% konsumsi energi dan 36% emisi CO2. Pada saat yang sama, 75% dari stok bangunan yang ada di UE telah dinilai tidak efisien dalam hal energi.

Lampu downlight pintar yang akan dipamerkan Infineon Technologies di pameran perdagangan Light + Building tahun ini di Frankfurt, Jerman, adalah contoh utama. Cahaya menggabungkan solusi daya dan sensor untuk menciptakan wawasan yang kuat ke dalam kinerja bangunan. Dalam sistem ini, IC kontrol digital XDPL8221 memantau kondisi kesalahan yang relevan seperti tegangan kurang, tegangan berlebih, beban terbuka, atau kekurangan keluaran pada driver LED. Sensor radar 24 GHz memungkinkan deteksi kehadiran dan menghitung penghuni, memungkinkan sistem meredupkan lampu dan menghemat energi saat ruang kosong. Sensor juga dapat mengirimkan data ini ke BMS dan operator gedung untuk analisis lebih lanjut dan optimalisasi sistem gedung. Mengikuti versi yang lebih abstrak dari "sense, compute, actuate", serangkaian sensor yang terhubung mengumpulkan informasi dan data lingkungan tentang pengoperasian dan penggunaan gedung. 

Informasi ini dapat diproses di edge (edge ​​computing) atau dikirim ke BMS pusat yang berjalan secara lokal atau di cloud. Informasi tersebut kemudian digunakan untuk memicu tindakan otomatis yang menyesuaikan sistem HVAC, sistem pencahayaan, penutup jendela, dan banyak perangkat lain di dalam gedung. Bangunan dengan demikian dapat "dipandai" dengan menggunakan sensor, aktuator, dan unit kontrol untuk domain yang saling berhubungan (Gambar 1). 

Dengan konektivitas yang menyediakan kerangka untuk smartifikasi sebuah bangunan, perangkat dan unit kontrol yang sebenarnya membentuk otot dan otak bangunan tersebut. Interaksi komponen pintar ini memungkinkan ventilasi, misalnya, dikontrol berdasarkan kualitas udara dalam ruangan (IAQ) dan tingkat CO2 di dalam ruangan. Pencahayaan juga dapat diatur secara otomatis berdasarkan keberadaan orang dan faktor tambahan seperti kecerahan dalam ruangan. Ini dapat secara signifikan memangkas konsumsi energi sekaligus meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan penghuni.

Kami siap melayani dengan PROFESIONAL, INTEGRITAS, TERBUKA dan TANGGUNG JAWAB, serta selalu berusaha melayani lebih baik lagi...

Semoga bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis yaa, komentar kamu...

Makna warna helm safety proyek yang perlu kamu tahu

Ibu Krisdayanti ke Project Arti warna helm safety yang digunakan oleh para pekerja di suatu pekerjaan proyek.. Indonesia sebagai negara ber...

KDAM 728x90